Roronoa Zoro "Si Pemburu Bajak Laut" memang dikenal dengan keganasan dan keahliannya dalam menggunakan tiga pedang atau biasa disebut dengan Santoryu. Seperti pendekar pedang pada umumnya, jenis dan karakteristik suatu pedang merupakan hal yang penting untuk dikuasai pemiliknya. Saat ini Zoro memiliki tiga pedang dengan karakteristik dan jenis yang berbeda-beda, yaitu Wado Ichimonji, Sandai Kitetsu, dan Shusui. Namun seperti apa sejarah, jenis, dan karakteristik dari ketiga pedang tersebut?
1. Wado Ichimonji
Pedang yang satu ini merupakan pedang yang selalu dimiliki Zoro sejak awal cerita, sementara dua pedang lainnya telah rusak dan beberapa kali mengalami pergantian. Pedang ini mempunyai kualitas yang sangat baik, bahkan termasuk dalam 21 O Wazamono (21 Great Grade Swords) dan bertipe "Straight Sword". Selain itu, pedang ini juga memiliki sejarah tersendiri bagi Zoro. Pedang ini merupakan pedang yang digunakan oleh Kuina, teman masa kecil Zoro, dalam pertarungan terakhir mereka sebelum Kuina meninggal. Sebagai salah satu penghormatan untuk Kuina, Zoro memakai pedang ini untuk mewujudkan cita-cita mereka bersama, yaitu menjadi pendekar pedang terhebat di dunia. Salah satu bukti ketahanan dan kualitas dari pedang ini adalah ketika Zoro bertarung melawan Mihawk, pedang ini adalah satu-satunya pedang Zoro yang masih tetap utuh. Sebelum memiliki Shusui, pedang ini beberapa kali digunakan ketika ia hanya memakai satu pedang, seperti ketika melawan Daz Bones. Menurut Tashigi pada Episode 49, harga Wado Ichimonji setidaknya 20 juta Belly atau lebih.2. Sandai Kitetsu
Sandai Kitetsu merupakan pedang yang telah dimiliki Zoro sejak Loguetown Arc. Zoro mendapatkan pedang ini dari Ippon-Matsu bersama dengan Yubashiri (namun sudah rusak dan digantikan dengan Shusui). Sandai Kitetsu merupakan salah satu dari 3 pedang terkutuk Kitetsu dan bertipe "Sharp Sword", walaupun pedang ini memiliki grade Wazamono paling rendah. Konon semua pedang Kitetsu selalu membawa kematian yang mengenaskan bagi pemiliknya, namun hal ini sepertinya tidak berlaku bagi Zoro. Hal ini dibuktikan ketika Zoro melemparkan pedang ini ke atas, pedang ini tak melukainya sedikitpun. Ketajaman dari pedang ini terlihat setelah jatuh ke lantai, pedang ini masuk menembus lantai dan hanya menyisakan bagian atasnya pada permukaan lantai. Pedang ini merupakan pedang yang memiliki tepi yang sangat tajam dan memiliki "keinginan" untuk selalu memotong segala sesuatu. Mungkin ini juga merupakan salah satu akibat dari kutukan pada pedang tersebut. Menurut Tashigi, pedang ini seharusnya dihargai sekitar 1 juta Belly.3. Shusui
Shusui merupakan pedang yang pernah digunakan oleh samurai legendaris, Ryuma. Setelah kematiannya, pedang ini dikubur dan dianggap sebagai harta negeri Wano. Kemudian pedang ini digunakan oleh Zombie Ryuma yang telah menjadi salah satu bawahan Moria, dan diberikan kepada Zoro setelah kekalahannya. Pedang ini merupakan tipe pedang "Black Sword" seperti layaknya Yura milik Mihawk, dan merupakan salah satu dari 21 O Wazamono seperti Wado Ichimonji. Sebagai pedang hitam, pedang ini memiliki daya tahan dan kekuatan yang luar biasa.Shusui dapat dikatakan sebagai pedang yang cukup berat, berbeda dengan Yubashiri. Namun beratnya pedang ini merupakan alasan utama mengapa pedang ini memiliki kekuatan yang begitu besar. Pedang ini juga memiliki keunikan yaitu menyerap kekuatan dari 2 pedang lainnya dan melepaskannya dalam satu serangan. Dan seperti halnya Sandai Kitetsu, pedang ini juga memiliki "sifat buruk" seperti yang dikatakan Zoro. Namun setelah berlatih selama 2 tahun, Zoro terlihat lebih bisa menguasai sisi buruk dari pedang Shusui ini dan menjadikannya sebagai pilihan utama ketika menggunakan teknik satu pedang, Ittoryu. Hanya dengan menggunakan satu pedang ini, Zoro dapat dengan mudah membelah kapal bajak laut di Sabaody dan juga membelah tubuh logia Monet di Punk Hazard.
Penggunaan Pedang
Saat menggunakan teknik Santoryu, Zoro selalu menggunakan Shusui di tangan kanan, Sandai Kitetsu di tangan kiri, dan Wado Ichimonji di mulut. Penggunaan pedang dengan kombinasi ini telah ia lakukan dalam berbagai pertarungan, dimulai sejak bertarung melawan Oars dan Kuma di Thriller Bark, Pacifista di Sabaody, Hyouzou di Fishman Island, Pica di Dressrosa, dan juga beberapa pertarungan lainnya.
Untuk teknik Nitoryu, Zoro jarang menggunakannya dalam pertarungan melawan musuh-musuh besar. Namun setidaknya ada dua kesempatan dimana Zoro menggunakan teknik Nitoryu yaitu ketika melawan Kuma di Thriller Bark dan melawan Pica di Dressrosa (walaupun akhirnya ia beralih menjadi Santoryu). Untuk teknik ini, Zoro terlihat menggunakan Shusui di tangan kanan dan Sandai Kitetsu di tangan kiri, seperti Santoryu hanya saja tidak menggunakan Wado Ichimonji di mulut.
Untuk teknik Ittoryu, Zoro mempercayakan pilihannya kepada pedang hitam Shusui karena kekuatannya yang luar biasa. Setelah timeskip, Zoro terlihat lebih sering menghabisi lawan menggunakan teknik Ittoryu dibandingkan dengan sebelum-sebelumnya. Beberapa contoh penggunaan Ittoryu untuk mengakhiri pertarungan dengan musuh adalah ketika Zoro melawan Hody Jones dan Monet.
Blognya bagus, rapi, ga bertele - tele. Lanjutkan terus ya blognyaa :))
BalasHapusSandai Kitetsu Nggk rusak brow,...Yg rusak Yubashiri kalo nggak salah (diganti Shusui) (diganti lagi Enma)
BalasHapusBligny kok berhenti
BalasHapusOne Piece seneng zoro dapet pedang Enma meskipun di tukar sama enma
BalasHapus